GANTUNGKAN
DI PAGAR
Pagi ini tidak seperti pagi pagi
sebelumnya, olah raga di luar rumah diurungkan dulu karena adanya tetangga
depan rumah yang salah satu anggota keluarganya dinyatakan positif covid 19.
Alhamdulillah info dari keluarganya menyatakan keadaan mulai membaik demam
sudah mulai turun juga batuk sudah mulai berkurang. Namun rapid tes anggota keluarga yang lain baru dilakukan
tadi malam dan hasilnya belum kami ketahui. Ternyata rapid ditunda sampai hari kamis
atau dua hari lagi.
Entah apa yang menyebabkan sehingga
untuk sementara tidak dulu keluar rumah karena mengingat akses keluar rumah
kami berhadapan langsung dengan rumah tetangga tersebut. Mungkin tepatnya kami
berhati hati tetapi serasa berlebihan. Namun jujur di dalam hati ada pula
terbersit rasa takut karena beberapa hari yang lalu memang ada kontak dengan
anggota keluarga yang berumur 3 tahun, dimana saat ini si balita ini sedang
kondisi batuk dan pilek.
Informasi dari salah satu anggota
keluarga bahwa yang positif ini awalnya mengalami batuk pilek biasa dan demam,
dengan suhu tubuh tidak stabil. Dengan kondisi seperti itu langsung diambil
tindakan untuk isolasi mandiri. Mendengar informasi di kantor tempatnya bekerja
ada beberapa yang sudah dinyatakan positif maka diapun disarankan untuk rapid
tes. Saat menjalani rapid tes suhu badan sedang tinggi ternyata hasilnya
reaktif maka dilanjutkan dengan swab tes. Pada saat menjalani swab tes sedang
batuk yang sangat parah ternyata hasil swab dinyatakan positif covid 19.
Memang dalam kurun waktu saat
mengalami gejala sakit dia sudah menjalani isolasi mandiri. Hal itu terbukti
bahwa hasil rapid tes dari suaminya yang seorang dokter di sebuah puskesmas adalah non reaktif. Semoga tes dari anggota
keluarganya yang lain juga non reaktif. Informasi dari bapak RT di wilayah kami
bahwa untuk tracing lingkungan terdekat menunggu hasil rapid tes anggota
keluarga.
Cemas dan gelisah berlebihan tidak
menyelesaikan masalah maka lebih baik berpikir positif karena pikiran adalah
merupakan doa. Maka pagi ini mencoba membuat cemilan naged pisang yang sudah disiapkan
dari semalam. Mencoba berbagi dengan tetangg sebagai teman minum teh atau kopi
dipagi hari. Ternyata saya mengalami apa yang sering saya saksikan di televisi atau sosial media yang
lain yaitu menggantungkan pemberian bantuan kita dipagar rumah pada keluarga
yang sedang isolasi mandiri.
Alhamdulillah di tempat tinggal kami
warganya memiliki hubungan sosial yang cukup baik sehingga inisiatif untuk
membantu selalu muncul secara spontan dalam bingkai kebersamaan. Semoga semua
ini dirasakan sesama warga dengan turut membantu menghadapi pandemi karena
pandemi menguji rasa empati dan gotong royong yang sebenarnya secara utuh.
Mataram
Rabu 8 Juli 2020
Mantapp bu nanik. Makin keren resumenya
BalasHapusTerimakasih ... bu AAM ...
HapusMenunda kontak dg tetangga yg dinyatakan reaktif adlh langkah yg tepat demi terhindar dr wabah ini
BalasHapus