TETAPLAH
WASPADALAH
Ibu muda ini berprofesi sebagai
teler di BRI cabang di daerah kami dengan satu putra yang baru berusia 3 tahun
dengan suami yang berprofesi dokter umum yang bertugas di Puskesmas di kecamatan
sebelah. Memang beberapa hari tidak nampak beraktifitas, tidak nampak
keberangkatannya menuju aktifitas.
Terakhir berkomunikasi melalui hp
untuk meminta informasi tentang kartu ATM salah anggota keluarga di rumah yang
mendadak tidak bisa digunakan sekitar tepatnya 9 hari yang lalu. Dari obrolan
di telpon tersebut menyatakan bahwa sedang sakit flu dengan suhu badan yang
naik turun. Beberapa hari tidak ke kantor lagi dan menyataka istirahat di rumah
dengan mengambil cuti. Nampak aktifitas anggota keluarga yang lain biasa
saja yaitu berinteraksi seperti biasa. Bahkan adap bertetangga masih kental
sekali, dengan menyapa bahkan kebersamaan anak anak di depan rumah saat pagi
hari. Olah raga pagi sekedar untuk
menggerakan badan atau keliling komplek rumah kami kita lakukan bersama sama
baik dengan jalan kaki maupun bersepeda.
Pagi itu sang ibu muda dijemput oleh
pihak gugus tugas penanganan covid 19 karena berdasarkan hasil rapid tes
menunjukan reaktif dan hasil swab dinyatakan positif. Ternyata di kantor
tempatnya bekerja ada 8 orang yang telah dinyatakan positif juga Melihat hal
tersebut ada rasa khawatir yang dalam tentang keadaan keluarga kami yang sering
kontak dengan anggota keluarga yang positif. Maklum kita bertetangga dan sama
sama meliki anggota keluarga yang masih balita sepertinya sulit untuk tidak
melakukan kontak.
Hari ini pihak Puskesma selaku pihak
yang menangani kasus ini akan melakukan tracing kepada para tetangga yang
kemungkinan melakukan kontak dengan keluarga tersebut. Malang tak bisa ditaih
untung tak bisa ditolak peribahasa inilah yang tepat menggambarkan rasa saat
menerima berita bahwa kita harus ikut menanggung dampak yang ditimbulkan dari
positifnya tetangga depan rumah ini.
Informasi dari bapak ketua RT kalau
dirasa perlu oleh pihak yang menangani kasus ini untuk dilakukan rapid tes
amaka akan dilakukan jadi tergantung pada keadaan. Jadi bukan kita yang
meminnta bisa dilakukan rapid tes atau tidak karena menurut informasi yang
beredar tidak terlalu bagus beritanya tentang rapid tes ini jadi ada keraguan
dihati namun sebenarnya dasar keraguan itu lemah.
Hari ini tepat 7 Juli adalah hari
perkawinan kami yang ke 35 tahun. Serasa sudah banyak yang dilalui baik suka maupun
duka. Tidak terencana dan menduga bahwa akan kita lalui dengan rasa bimbang
yang dalam tentang dampak langsung dari pandemi covid 19 ini. Semoga kita bisa
melalui ini semua dengan izin Allah untuk segera mengangkat wabah ini sehingga
kita dapat beraktifitas seperti biasa lagi. Aamiin
Mataram
Selasa 7 Juli2020
Keren Bu
BalasHapusYa..semoga ya...wabah ini cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali... Semangat..
BalasHapusmantap Bu tulisannya, semangat
BalasHapussemoga badai wabah ini cepat sirna, aamiin
BalasHapusAamiin ...
HapusAlhamdulillah Happy Anniversary bu Nanik ..smg pandemi ini cpt berlalu ...Aamiin YRA
BalasHapusTerimakasih bu Aidil .. Aamiin
Hapusjaga kesehatan bu. memang kita tidak bisa menghindar untuk berkomunikasi dengan tetangga. berdoa saja semoga keluarga dalam keadaan baik - baik saja. dan selamat hari perkawinan yang ke 35. semoga langgeng sampai akhir hayat.
BalasHapusAamiin Yarobbalallamin ... maturnuwun doanya ...
BalasHapusSemoga sehat selalu,bahagia bersama keluarga.
BalasHapus