Belajar Menulis Gelombang 11
Kuliah ke 5 ( Rabu 10 Juni 2020)
Peresume : Nanik Yuliani, M.Pd
Begitu lengkap paparannya, begitu
mengguggah karya karyanya begitu cemerlang inspirasinya dan begitu ikhlas
berbagi pengalamannya agar orang lain mampu seperti harapannya.Guru Agung adalah sapaannya di usia yang masih 40
tahun telah banyak pengalaman yang sangat menakjubkan di karirnya. Diawali
dengan usia 21 tahun di tahun 2001 sudah menjadi guru IPS adalah sebuah awal
yang gemilang. Dengan berjalannya waktu jenjang pendidikanpun ditingkatkan
hingga meraih gelar S2.
Dari 2001 berbagai tidak kurang dari
9 jabatan beliau pegang dan beberapa jabatan hingga sekarang dijalaninya. Yang
sangat menantang adalah Master Teacher Sekolah Guru Indonesia,
GM
Sekolah SMART Ekselensia Indoensia Dompet Dhuafa dan GM Sekolah Kepemimpinan
Bangsa yang mengelola Bestudi ETOS.ID dan Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI
NUSA). Mengapa saya tertarik dengan 3 jabatan tersebut karena menurut saya
begitu dengan jabatan tersebut mampu mengentaskan ketertinggalan para guru di
daerah yang merupakan garda terdepan dunia pendidikan dimana cerminan sukses
anak bangsa ada di tangan mereka. Sentuhan sentuhan seperti yang dilakukan guru
Agung akan menghasilkan kekuatan yang luar
biasa bagi guru guru kita di pelosok nusantara yang masih jauh dari
harapan kita dari segala sisi.
Dengan segala keterbatasan guru yang
berada dipelosok negeri dengan segala keterbatasannya. Kegiatan guru Agung
bagai hujan diladang yang kering ,yang akan mampu menumbuhkan benih benih
tanaman yang telah disemaikan . Sehingga suatu saat kelak akan dipanen pada
waktunya dengan harapan akan indah pada waktunya.
Keberhasilan membutuhkan sebuah
pengorbanan, namun janganlah di sia siakan itulah yang tergambar dari
pengorbanan Jamilah Sampara pejuang pendidikan Dompet dhuafa yang meninggal aat
sedang menjalankan tugas mulianya. Sangat terbayang bagaimana guru daerah
terpencil harus berjuang mengatasi masalah pendidikan ditengah kondisi yang
serba sulit bahkan terhimpit. Yang ada guru tersebut harus serba bisa untuk
mampu mengatasi masalah yang ada. Semangat juang harus tetap membara meski akan
sulit untuk dipertahankan.
Kiprahmu untuk mencerdaskan anak
bangsa melalui guru di garda terdepan dunia pendidikan seagung namamu guru
Agung. Diusia yang muda engkau dedikasikan kemampuan muliamu untuk penggerak
guru guru yang senantiasa butuh dukungan dan bimbingan akan ilmu dan tehnologi
meski kami tinggal didaerah terpencil.Semoga Allah senantiasa memberimu
keberkahan hidup karena uluran tanganmu terhadap sesama demi kemajuan anak
bangsa digenerasi emas Indonesia.
Semangatmu patut diteladani untuk tidak cepat menyerah pada keadaan. Membuat journal harian akan saya coba dan saya tekuni agar tumbuh refleksi diri yang mampu mengedepankan perubahan kearah yang lebih baik di dunia pendidikan. Membanguan kerja sama dengan para penggiat menulis haruslah dibangun agar mampu selalu menumbuhkan kreatifitas dan ide ide cemerlang yang mampu memberi nilai positif pada sesama.Semoga Allah selalu meringankan langkah kita semua dalam mengemban tugas dan memajukan kecerdasan anak didik kita . Aamiin …
Profil Guru Agung
Kecintaannya
terhadap kisah-kisah kepahlawan mengantarkannya
menjadi guru sejarah dan IPS sejak tahun 2001. Saat pertama kali
mengajar, guru yang bernama asli Agung Pardini ini kala itu masih menempuh S1
Pendidikan Sejarah dengan tambahan program minor Antropologi di Universitas
Negeri Jakarta (UNJ).
Dalam
waktu delapan tahun (2001-2008), setidaknya pernah mendapat kesempatan mengajar
pada belasan institusi yang berbeda, mulai dari sekolah formal (SMP dan SMA),
Bimbingan Belajar, Program Pengayaan Ujian, hingga Pembelajaran Paket
Non-Formal atau PKBM.
Sejak
tahun 2008 hingga sekarang ini, Guru Agung aktif di lembaga kemanusiaan Dompet
Dhuafa untuk menjalankan amanah pengelolaan dana zakat, infaq, dan shodaqoh
agar disalurkan menjadi program-program pemberdayaan di bidang pendidikan bagi
kemajuan ummat. Mula-mula ia bertugas sebagai trainer pendidikan untuk melatih
ribuan guru yang mengabdi di sekolah-sekolah marjinal di berbagai wilayah Indonesia.
Selain
melatih para guru, bersama rekan-rekan satu timnya di Dompet Dhuafa, Guru Agung
di beri beragam amanah untuk merancang dan mengelola program-program inovatif
di bidang pendidikan yang berhasil menjangkau hingga 34 provinsi.
Program-program
tersebut antara lain:
1.Pendampingan
Sekolah dan Pengembangan Guru di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi
(Donatur: JICA), 2008-2010
2.Pendampingan
Sekolah Berdaya di Sumatera Barat Pasca Gempa Bumi besar, 2010-2012
3.Pelatihan
Guru Cerdas Literasi (Donatur: Hypermart), 2010
4.Pelatihan
Guru Cerdas Literasi (Donatur: Majelis Taklim Telkomsel), 2009
5.Pengembangan
Sekolah Cerdas Literasi (Donatur: Trakindo), 2010-2013
6.Pendampingan
SMK Unggulan Bidang Alat Berat (Donatur: Trakindo), 2013
7.Pendampingan
Sekolah-Sekolah di Perbatasan Indonesia: 2012-2013
8.
Pengiriman Guru-Guru SGI (Sekolah Guru Indonesia) ke berbagai wilayah pelosok
atau 3T, 2014-2015
9.
Membentuk School of Master Teacher di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan
NTB, 2014-2020
10.
Mengembangkan alat ukur performa Sekolah yang disebut MPC, 2012-2013
11.
Mengadakan diklat kepala sekolah: Milenial Leader, 2019
12.
Membangun kerjasama penyelenggaraan kelas Magister Manajemen Pendidikan Islam
bersama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016-2018
13.
Mengembangkan model Sepuluh Kepemimpian Guru Indonesia dan Gerakan Transformasi
Kelas Ajar, 2018-2020 hingga 30 provinsi
Hingga
saat ini masih bekerja
Nama Lengkap : Agung Pardini
Nama
Panggilan : Guru Agung
Tanggal
Lahir : 28 Jumaddil Awwal 1401 H.
Agama : Islam
Status : Menikah, 1 istri, 0 anak
Alamat
Rumah : Kandang Roda RT 03/04, No. 82 Kel. Nanggewer
Kec. Cibinong Kab. Bogor Jabar
16912
E-mail : guruagungpardini@gmail.com
FB : Guru Agung
Twitter : @GuruAgungPD
Instagram : GuruAgung
RIWAYAT KARIER
2001 –
2008 :
Pengajar di banyak lembaga pendidikan non-formal
2006 –
2007 :
Korektor Buku Mata Pelajaran (Asisten Editor) di ESIS / Erlangga
2008 –
2012 :
Trainer dan Konsultan Pendidikan di MAKMAL PENDIDIKAN LPI-DD
2012 –
2014 :
Manajer Pengembangan Kualitas Pendidikan MAKMAL PENDIDIKAN
2010 –
skrg : Pengasuh
PAUD Nusa Indah Cibinong
2014 –
2016 :
Direktur Sekolah Guru Indonesia
2016 –
skrg : Master Teacher Sekolah Guru Indonesia
2017 –
2018 : GM Sekolah SMART Ekselensia Indoensia Dompet
Dhuafa
2019 –
skrg :
GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa yang mengelola Bestudi ETOS.ID dan
Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA)
MENULIS ARTIKEL
1.
Sekolah Berbasis Masyarakat Jurnal
Bogor, 17 Oktober 2009 Opini
2.Mengajar
Siswa Gemar Membaca Radar Bogor, 8 Maret 2010 Opini
3Pendidikan
dalam Alienasi Birokrasi Koran Tempo, 16 Mei 2013 Opini - Advertorial
4.
Transformasi Kelas Ajar, Opini Republika, Januari 2020
MENULIS BUKU
1.Menabung
Gula untuk Pendidikan (Saving Palm Sugars for The Education) MM – JICA, 2010 Bersama tim
Masyarakat Mandiri
2.Penyulut
Jiwa di Kampung Hatta Makmal DD, 2012 Bersama Surya Hanafi, dkk
3.Bangunlah
Jiwanya, Bangunlah Raganya Makmal DD, 2012 Bersama Purwo Udiutomo
4 Sekolah
Ramah Hijau Makmal DD, 2013 Bersama
Zayd Sayfullah, dkk
5 Besar
Janji daripada Bukti Makmal DD, 2013 Bersama
tim
6 Bagaimana
ini Bagaimana itu Makmal DD,
2014 Bersama tim Makmal
Inilah
perspektif berbeda dalam urusan penulisan dan penerbitan buku di bidang
pendidikan dan keguruan.Berdasarkan pengalaman guru Agung bekerja di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa.
Kita terbiasa untuk mengajak para guru-guru yang mengabdi di daerah-daerah
pelosok untuk menulis dan berkarya.
Di
tengah keterbatasan kondisi geografis dan budaya, aktivitas menulis dan
berkarya ini memiliki tantangan sendiri buat para guru-guru di sana.Terdapat
beberapa kendala diantaranya
1.Gaya
bahasa, ada beberapa istilah Bahasa Indonesia yang dimaknai secara berbeda di
daerah.
2.
Penggunaan komputer, banyak yang belum mengenal MS Office
3.
Listrik, di beberapa wilayah hanya menyala di malam hari.
4. Ejaan
yang (belum) disempurnakan
Nah
bagaimana cara kita mengatasi kendala ini
Salah
satunya adalah dengan model pendampingan intensif.
Secara
sabar para konsultan dan guru-guru relawan akan melakukan pendampingan dan
bimbingan selama kurang lebih setahun. Tentu ini bukan tugas yang mudah. Butuh
kesabaran dari para relawan.Dompet Dhuafa sendiri dibangun oleh para jurnalis
senior Republika di era-era awal. Sehingga setiap program yang kami kerjakan
buat pemberdayaan guru di daerah harus memiliki produk buku atau tulisan.Ada
beberapa ragam jenis kegiatan menulis dan berkarya yang biasa kita berikan
kepada guru-guru di pelosok.
Outputnya
tidak harus buku, ada yang berbentuk PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi,
dan lain sebagainya Berikut contoh-contohnya
Nah buku ini adalah kumpulan tulisan dari para
guru terkait dengan inovasi pembelajaran yang telah mereka hasilkan, baik dalam
bentuk inovasi metode ataupun media.
ini
murni diangkat dari
pengalaman-pengalaman mereka
Terkait
dengan percetakan, alhamdulillah semua dibiayai oleh donasi zakat yang dikelola
oleh Dompet Dhuafa. Buku-buku ini tidak diperjual belikan. Namun akan dibagikan
secara gratis buat guru-guru di daerah lain yang membutuhkan. Ahamdulillah
buku-buku ini dapat memberi manfaat dan masukan bagi inovasi pembelajaran di
daerah lain. Kami punya genre buku-buku yang lain. Sifatnya adalah kisah-kisah
inspiratif dari para pejuang muda pendidikan yang mengabdi sebagai guru-guru di
daerah pelosok.
Beberapa
buku bercerita banyak tentang pengalaman para guru-guru muda yang mengajar
hingga ke pelosok negeri. Ada yang di kepulauan, ada yang di hutan dan
pegunungan, dan ada yang di pelosok kampung
Pernah ada guru muda kami yang meninggal dalam
tugas di penempatan. Dan saat sebelum meninggal, beliau sempat menulis pada
buku. Akhirnya nama beliau kami abadikan menjadi nama sebuah penghargaan bagi
guru-guru terbaik SGI. Jamilah Sampara Award
Hampir
semua buku-buku yang kami terbitkan adalah antologi, nulis bareng-bareng.
Nah
bagaimana cara mengajarkan guru-guru kami menulis? Kami punya cara yang unik.
Yakni dengan menulis "Jurnal Perjalanan
Guru" ,Jurnal ini wajib dikerjakan oleh setiap guru yang sedang mengikuti
proses pembinaan di kampus SGI.Setiap malam mereka harus menulis pengalaman
mereka selama siang hari. Modelnya bisa
macam-macam. Ada yang curhat, sampai ada yang membahas suatu teori kependidikan
dan kepemimpinan. Setelah pagi tiba, sebelum beraktivitas dalam pembinaan,
semua jurnal tasi dikumpulkan untuk diapresiasi dan ditanggapi.Jadi ini bisa
jadi semacam refleksi dan evaluasi.Ini mirip sekali dengan kebiasaan menulisnya
Om Guru Wijaya Kusuma, yang senang menulis cerita harian di group ini...
Melalui
jurnal ini, kita pun para pengelola dan dosen jadi tahu ttg perasaan dan pikiran
yang tengah bergejolak di hati mereka. Jika ada perasaan hati yang negatif,
kita bisa langsung coaching atau konseling. Ada yang rindu keluarga, ada yang
sakit hati... macam-macam ceritanya. Kebiasaan menulis jurnal harian ini, Guru
jadi terlatih buat menulis.Namun ini tentu tidaklah cukup, harus ada upaya
lain, yakni banyak-banyak membaca. Kalau gak banyak baca, ya gak bakal banyak
menulis.
Ini
melatih kepekaan literasi mereka.. Makanya kita ada bedah buku rutin. Ada yang
harian, ada yang pekanan. Dalam proses pembinaan guru di SGI.
Resume yg sangat luar biasa semoga mjd pendorong dan menularkan kemampuan menulis pd org lain dan bs meningkatkan motivasi bg org lain
BalasHapusLuar biasa Bunda...si resumenya bgtu lengkap, bhsnya runtut & pemilihan kata2nya bgtu memikat pd siapa saja yg mendekat utk membaca & mengerti isinya. Smoga saya bs ketularan semangat & ilmunya. Terimakasih
BalasHapusLuar biasa Bunda...si resumenya bgtu lengkap, bhsnya runtut & pemilihan kata2nya bgtu memikat pd siapa saja yg mendekat utk membaca & mengerti isinya. Smoga saya bs ketularan semangat & ilmunya. Terimakasih
BalasHapusMantul bund resume ..luar biasa ...
BalasHapus