Minggu, 27 Desember 2020

MENULIS, BERKOMUNITAS DAN BERKARYA

             MENULIS, BERKOMUNITAS 

                        DAN  BERKARYA

        Mengutip tulisan bapak Ngainun Naim di grup belajar menulis gelombang 13 sangat menggugah dan menggetarkan untuk melihat diri dalam relung hati inilah kutipan itu "Ini zaman kolaborasi. Zaman yang membuat kita bekerja tidak sendirian tetapi bekerja sama. Ya, bekerja sama dengan orang lain untuk mengidentifikasi, menggali, dan memberdayakan potensi diri. Tentu harus tepat dalam memilih teman kolaborasi. Jangan sampai salah memilih teman karena akibatnya justru bisa menjerumuskan. Pilihlah teman yang bisa memberikan dukungan dan dorongan dalam kinerja yang bernilai positif. https://spirit-literasi.blogspot.com/2020/12/menulis-berkomunitas-dan-berkarya.html.
        Kucoba instrospeksi diri , coba periksa diri siapa komunitas yang sudah ku ikuti ternyata ada komunitas Bale Pinter komunitas ini beranggotakan beberapa profesi yang bergerak dalam bidang penyelamatan lingkungan dengan pemanfaatan barang limbah berupa plastik untuk dapat dimanfaatkan menjadi barang yang berharga dengan niatan sukseskan gerakan zero waste yang sudah dicanangkan oleh bapak gubernur NTB diakhir 2019 yang lalu. Namun tidak hanya itu 2 karya buku antologi bersama anggota komunitas juga sudah terlahirkan yaitu yang berjudul Karya Kita Untuk Prestasi Bersama dan Goresan Dalam Mimpi


        Selain itu komunitas sedang ingin mengembangkan alat penghasil minyak tanah, premium dan solar dari pembakaran sampah plastik. Komunitas mencoba untuk bekerja sama dengan berbagai pihak agar solusi untuk pemanfaatan limbah plastik lebih optimal dan bisa menjadi sebuah pilihan untuk memjaga kebersihan lingkungan dari pencemaran limbah plastik yang sangat mengganggu. Semago impian ini dapat terwujud.Iniilah alat yang jadi impian komunitas


        Beberapa komunitas yang diikuti lainnya berhubungan dengan kegiatan menulis maupun kegiatan belajar menjadi diri lebih baik dengan profesi yang menjadi tanggung jawab dunia maupun akherat. Saya sangat setuju jika diera saat ini harus pandai memilih teman dan berkomunitas minimal kita mampu mendapatkan nilai tambah dalam sebuah kerja sama ataupun pertemanan. Nilai tambah ini sangat luas maknanya namun yang jelas membawa kebaikan baik dunia maupun akherat. Maka kebaikanlah yang harus terajud dan terwujud.

Sabtu, 26 Desember 2020

Kenikir (Cosmos)

   

                         Kenikir (Cosmos) 



        Tumbuhan ini merupakan anggota suku kenikir-kenikiran  (Asteraceae) yang berasal dari Amirika Latin dan Amerika Tengah. Namun tumbuhan ibi sangat mudah didapatkan di Florida Amerika Serikat serta negara -negara Asia Tenggara. Termasuk di negara kita tercinta sangat mudah diperoleh terbukti dengan harganya yang sangat murah dan mudah tumbuh pada saat musim hujan tiba.
        
                                               Kandungan Zat Gizi pada Daun Kenikir

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan data bahwa daun kenikir mengandung karbohidrat, protein, serat, air, serta beberapa jenis vitamin, seperti vitamin B, vitamin C, dan beta karoten. Daun kenikir juga banyak mengandung mineral, seperti kalium, fosfor, kalsium, magnesium, zat besi, seng, tembaga, dan natrium.

Selain itu, daun kenikir juga mengandung senyawa aktif quercetin, asam fenolat (phenolic acid), dan asam klorogenat dalam jumlah yang besar. Ketiganya merupakan zat yang memiliki sifat antioksidan dan diduga memiliki efek antiradang, antihipertensi, antidiabetes, antibakteri, dan baik untuk menjaga kesehatan tulang.

                                                 Manfaat Daun Kenikir

Dengan banyaknya kandungan gizi yang ada pada daun kenikir, tak heran jika tanaman ini dipercaya memiliki banyak khasiat untuk menunjang kesehatan tubuh. Beberapa manfaat daun kenikir adalah:

1. Mencegah dan membantu mengobati diabetes

Diabetes tipe 2  adalah penyakit yang bisa terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi di dalam tubuh karena insulin tidak dapat bekerja dengan efektif. Berdasarkan data dari beberapa penelitian, ditemukan fakta bahwa salah satu manfaat daun kenikir adalah memperbaiki kinerja insulin dalam tubuh dan menghambat penyerapan glukosa dalam sistem pencernaan, sehingga kadar gula darah pun terkendali. Itulah sebabnya, manfaat daun kenikir dianggap baik untuk mengobati dan mencegah penyakit diabetes tipe 2.

2. Menurunkan terkanan darah

Hipertensi  adalah penyakit di mana tekanan darah dalam tubuh menjadi tinggi hingga melebihi nilai normalnya. Berdasarkan hasil riset, diketahui bahwa daun kenikir memiliki efek diuretik yang banyak digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Studi tersebut juga menyebutkan bahwa daun kenikir memiliki efek kerja mirip dengan obat antihipertensi golongan ACE- Ihibitor

Namun, sayangnya efektivitas dan dosis aman penggunaan daun kenikir untuk mengobati hipertensi masih belum diketahui dengan jelas, sehingga belum dapat dipastikan manfaatnya sebagai obat untuk hipertensi.

3. Mencegah osteoporosis

Manfaat daun kenikir yang satu ini diduga berkat kandungan antioksidan yang tinggi dan kalsium yang terdapat didalamnya. Sebuah penelitian menemukan bahwa daun kenikir memiliki efek yang baik dalam merangsang pembentukan tulang, meningkatkan kekuatan tulang, dan diduga dapat mencegah tulang keropos atau osteoporosis

Akan tetapi, studi tersebut baru terbatas pada studi penelitian pada hewan percobaan di laboratorium. Sejauh ini, belum ada riset klinis yang mendukung klaim bahwa daun kenikir bermanfaat sebagai obat atau suplemen yang manjur untuk mencegah osteoporosis.

4. Mencegah pertumbuhan sel kanker

Terdapat suatu kajian ilmiah yang menyatakan bahwa kandungan antioksidan yang tinggi pada ekstrak daun kenikir terlihat dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Akan tetapi, belum ada penelitian medis yang bisa membuktikan bahwa daun kenikir efektif sebagai pengobatan kanker.

Selain beberapa manfaat di atas, daun kenikir juga memiliki kandungan antioksidan dan antiradang yang dapat mencegah kerusakan sel. Manfaat daun kenikir yang satu ini diduga dapat mencegah penyakit tertentu, seperti penyakit jantung. Selain itu, ektrak daun kenikir juga terlihat memiliki efek antibakteri dan antijamur.

Meski diyakini memiliki sejumlah manfaat, daun kenikir sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Mengonsumsi daun kenikir atau ekstraknya secara berlebihan diduga dapat menyebabkan kerusakan organ hati. Daun ini juga perlu dicuci terlebih dahulu sebelum dimasak atau dimakan langsung sebagai lalapan.

Yang perlu digaris bawahi, semua manfaat daun kenikir yang disebutkan di atas belum didukung oleh bukti klinis yang memadai. Penelitian yang dilakukan masih sebatas pada hewan percobaaan, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas maupun efek sampingnya pada manusia.



        Meski dinyatakan belum ada studi lanjut tentang manfaat kenikir namun itulah menu keluargaku hari ini. Memang menu ini adalah menu keturunan artinya kami memakan sejak lama saat bersama orang tua di puluhan tahun yang silam. Olah karena itu perpikir positif terhadap segala upaya dan niat baik  untuk tetap sehat, serta tidak mengkonsumsinya secara berlebihan maka InsyaAllah kenikir tetap membawa manfaat yang baik bagi tubuh kita

 

WEBINAR P2BIF

                         WEBINAR P2BIF

        Pagi setelah olah raga pagi segera berbenah dan mandi untuk persiapan sholat dhuha dan akan mengikuti kegiatan webinar P2BIF  yang diadakan oleh P2BPF Jawa Tengah.

    
        P2BIF merupakan Perhimpunan Pendidik Biologi Indonesia Folia. P2BIF terdapat tingkat nasional maupun di setiap propinsi untuk kali ini penyelenggara webinar adalah P2BIF cabang Jawa tengah. Tema webinar pagi ini adalah STEM AT HOME. 
        Kegiatan webinar kali ini sungguh sangat menarik materinya untuk saya karena saya belum memahami betul tentang STEM. Pemateri tunggal yaitu ibu dosen UNS yang disampaikan denganlugas dan sangat jelas.
        WEBINAR STEM MASA PANDEMI COVID 19 merupakan titik tekan untuk membuat alternatif PJJ tidak membosankan dan bisa dijadikan alternatif untuk memcahkan kebosanan peserta didik di masa pandemi ini. Meski tidak mudah untuk mendesainnya karena merupakan gabungan beberapa disiplin ilmu dalam arti harus terkelola dalam sebuah team work yang cukup solid. Perlu sebuah tekad yang kuat untuk memulainya.
        Banyak negara telah mencoba pola ini bahkan di Jepang murid kelas 3 SD sudah terbiasa dengan STEM ini. Tingkat keberhasilan dalam menciptakan peserta didik kreatif dan kritis telah teruji dalam berbagai penelitian oleh para ahli.
        Tidak diragukan lagi STEM perlu dicoba diterapkan untuk mengurangi kebosanan peserta didik di masa pendemi ini. Sangat menarik adalah prinsip prinsip STEM adalah kegiatan didasarkan atas problem solving yang ada di sekitar kita, dengan penyelesaian  projek base learning dengan langkah langkah yang mudah dan murah.
        Serasa tidak mudah makanya kita butuh kerja sama dengan beberapa teman sejawat untuk membuat program ini. pesan  ibu nara sumber program yang dibuat harus jelas dan tepat serta menjadi sesuatu yang dibutuhkan di masyarakat atau kata anak anak disebutnya kekinian sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi para peserta didik. Maka dengan tekad yang kuat menyambut pembelajaran di semester genap nanti akan mencoba memilih materi yang sesuai untuk dibuat STEM dengan merancang kegiatan yang menarik agar PJJ semakin berwarna kalaupun kembali harus PJJ.

    



Kamis, 24 Desember 2020

BERPULANGNYA SANG PROFESOR

       BERPULANGNYA SANG PROFESOR

        Hari ini 25 Desember 2020 hari kelima liburan, kali ini tetap kuawali dengan jalan pagi selepas aktifitas ibadah sholat shubuh. Hari ini Jumat barokah  tampak pemandangan banyak sekali orang yang dengan sengaja membagikan rezeki kepada sesama yang kurang beruntung. Entah dengan uang atau dengan sebungkus nasi. MasyaAllah pemandangan yang sangat indah dan menenangkan.
        Selepas menyelesaikan kegiatan olahraga pagi kucoba menghidangkan pengganjal perut yang cepat saji roti bakar isi coklat untuk anggota keluarga agar dapat melanjutkan aktifitas masing masing dengan gembira. Karena hari ini semua libur dari aktifitas rutinnya.
        Kumulai membuka buka sosial media whatsApp untuk mencari informasi yang kuperlukan yaitu pemakaman seorang dosen yang pernah mengajar saat saya menempuh pendidikan strata dua di Universitas Mataram kalau tidak salah Biologi Molekuler mata kuliah yang beliau ampu.
        Hari kamis 24 Desember 2020 keluarga besar Universitas Mataram khususnya dan masyarakat NTB pada umumnya telah kehilangan seorang pendidik dan guru besar yaitu Profesor Sunarpi.

    
    Duka itu sangat mendadak dan begitu mengagetkan karena beliau positif terpapar Covid 19 namun beberapa hari yang lalu beliau dinyatakan telah Negatif dengan hasil swab PCR sebanyak dua kali yaitu di tanggal 17 Desember 2020 dan ditanggal 21 Desember 2020. Beliau menjalani terapi konsevalen  yaitu dengan menerima donor darah dari yang sudah pernah terpapar Covid 19 dan telah dinyatakan sembuh dangan tes Swab PCR sebanyak dua kali dan terpaparnya sekitar 2 atau 3 bulan yang lalu.



        Namun Tuhan berkehendak lain tanggal 24 Desember 2020 tepat pukul 10.00 Witeng beliau menghembuskan napas terakhirnya. Menurut informasi kondisi kesehatan beliau makin menurun sejak tanggal 23 Desember 2020 sehingga dirujuk dari rumah sakit Universitas Mataram ke rumah sakit Propinsi NTB. Begitulah informasi yang beredar di sosial media grub whatsApp Alumni Megister Pendidikan IPA angkatan 2009.
        Selanjutnya jenazah almarhum disholatkan di gedung rektorat Universitas Mataram dan dapat diikuti melalui Zoom meeting. Informasi setelah disholatkan jenazah disemayamkan di rumah duka di Puyung Lombok Tengah untuk di makamkaan hari ini Jumat 25 Desember 2020.


        Doa terbaik untuk sang Profesor yang baik dan lembut dalam mengajar, sifatnya yang memahami kondisi mahasiswa yang kuliah sambil mengajar sangat dimaklumi karena pada saat itu saya mengambil kuliah Strata dua dengan izin belajar bukan tugas belajar. 
        Selamat Jalan bapak Sunarpi jasamu akan menjadikan terang jalanmu menuju alam keabadian karena baktimu dimasa pengabdianmu yang banyak memberikan ilmu pada semua orang.

        

Rabu, 23 Desember 2020

NASIB SUNGAI KITA

                   NASIB SUNGAI KITA

        Hari keempat libur ini tetap kuawali dengan jalan jalan pagi untuk meningkatkan imun dan mejernihkan pikiran untuk mendapat inspirasi dalam menulis. Jalanan masih basah dan dibeberapa bagian masih ada yang tergenang air namun segarnya udara dapat terasa begitu menembus dan mengikuti saluran pernapasan. Terasa lega dan ada yang mengatakan plong. Rasa syukur menyeruak dalam hati Allah masih mempertemukan dengan pagi yang indah dan begitu luar biasa.
        Kutapaki jalan dengan semangat terasa lebih sepi dari hari kemarin tidak ada bocah bocah yang bergerombol mengayuh sepeda ataupun saling berkejaran. Makin semangat kukayuh langkahku untuk menempuh rute jalan pagi hari ini.
        Diujung pertigaan didekat jembatan ada sebuah gereja yang biasanya sepi jika kulewati namun pagi ini nampak geliat aktifitas dari beberapa orang yang tergolong tidak muda lagi. Kucoba meneoleh sejenak pada mereka nampaknya sedang mempersiapkan keperluan untuk kebaktian nanti malam yaitu malam Natal 25 Desembaer 2020.
        Kulanjut perjalananku kepercepat langkah  agar metabolisme tubuh meningkat sehingga mampu menghasilkan keringat. Meski sedikit terengah engah usahaku berhasil juga untuk berkeringat. Setelah kurasa cukup kecepatan langkahkupun kukurangi untuk proses pendinginan.
        Saat kumelintasi jembatan dan menatap air yang mengalir di sungai yang airnya agak deras karena beberapa saat yang lalu turun hujan. Sedih rasanya melihat sungaiku yang airnya bercampur sampah. Bahkan banyak sampah yang nyangkut ditepian sungai sehingga nampak sangat kotor. Padahal ditepian sungai banyak keramba ikan yang dimiliki oleh para warga yang tinggal di sepanjang sungai tersebut.
        Terpikir olehku ini semua sebanarnya salah siapa, sering kita lihat budaya masyarakat kita membuang sampah dengan sengaja ke sungai adalah hal yang biasa saja. Hati kecilku berkata apakah aku selaku seorang pendidik ikut andil dalam kesalahan tersebut karena tidak mengedukasi murid untuk tidak membuang sampah di sungai. Kembali kucoba membuka pikiran seingat saya tidak hanti hentinya saya mengedukasi mereka tentang hal itu. Apalagi sejak diluncurkannya program Zero Waste oleh bapak gubernur di akhir 2019 yang lalu saya bahkan sangat gencar untuk memerangi sampah. Hingga kita perlakukan sampah menjadi barang yang masih mempunyai nilai ekonomi.
        Sudahlah tidak perlu dilanjut mencari siapa yang salah marilah kita bersama sama saling membahu mensukseskan program Zero Waste dengan langkah nyata dan mampu dirasakan oleh masyarakat luas. Sukses selalu untuk program Zero Waste. Jadikanlah sungai menjadi mata air kita bukan menjadi air mata kita karena banyaknya sampah yang dibuang ke sungai.

Selasa, 22 Desember 2020

JALUR YANG TIDAK BIASA

                   JALUR YANG TIDAK BIASA

        Warna langit masih membiru sang surya masih malu malu menambahkan kecantikannya pada langit, terasa udara sangat segar ku ayun langkahku bersama ibundaku tersayang untuk menambah kebugaran dengan berjalan santai. Hari ketiga libur ini ingin kuambil rute yang tidak terlaalu jauh namun dapat menabah semangat ibunda untuk mengikuti perjalanan dengan santai. 
        Pada awal perjalanan di sudat pengkolan jalan keluar dari komplek rumah kami tampak pedagang nasi bungkus daun pisang namanya ramai sekali dan banyak polisi berseragam namun dengan beberapa kuda yanng ditunggangi, sempat terpikir ada peristiwa  apakah gerangan. Namun dari beberapa orang yang berbicara terdengar bahwa para polisi sedang melatih pasukan berkuda sedang melintas dan beberapa ada yang mampir beli sarapan nasi bungkus daun pisang.
        Pemandangan yang tidak biasa polisi berkendara kuda di jalan raya. Banyak sekali anak anak kecil yang sedang bersepeda juga sedang menikmati libur sekolah  menyaksikan dengan wajah yang terkagum kagum. Terdengar celoteh mereka membandingkan tinggi kuda sebagai bentuk kegagahan sang kuda dan kekuatan sang kuda jika diadu lari pikir mereka. Mereka meperbincangkan tinggi badannya, warna tubuhnya hingga panjang pendek rambut si kuda. 
        Kutinggalkan mereka untuk menghindari kerumunan dengan kekagumannya serta celoteh lucunya. Kucoba mencari rute untuk jalan jalan pagi ini kearah yang belum pernah kusinggahi meski tidak jauh dari komplek rumah kami.Tiga blok dari gang rumah kami memasuki gang yang sediit sempit, ternyata disana kutemui sentra pemotongan ayam. Memang pernah ibu ibu komplek bercerita namun baru sekarang bisa melihat secara langsung.
        Ternyata di daerah ini geliat aktifitas telah dimulai dari hari masih gelap dengan memotong ayam untuk dijual ke pasar pasar seputar komplek kami. Ternyata tanpa sengaja saya bertemu dngan penjual ayam yang biasa saya beli ayamnya di pasar komplek kami. Untung saat itu membawa uang sekedar isi kantong sehingga membeli ayam satu kilo untuk kami masak. Teringat baru membeli  alat masak yang baru kami beli lewat belanja online. Siap untuk diciba,  inilah alat masak yang dimaksud.

        Alhamdulillah alat mudah dioperasikan untuk membuat menu ayam bakar sebagai teman bersantap pagi. Tidak terlalu lama untuk menunggu matang dan jadilah ayam bakar pedas manis favorit keluarga. Inilah tampilan hasil ayam bakar pedas manis
         Nikmat sehat adalah karunia yang tiada tara rasanya karena masih bisa memakan apapun yang diinginkan meski tentu saja makanan yang berdampak bagi kesehatan adalah yang selalu diutamakan. Proses memasak ini juga salah satu upaya untuk menuju lebih sehat, karena ternyata alat masak ini mampu mengurangi lemak pada makanan seperti pada ayam dengan prosentase penurunan kadar lemak yang cukup besar. Alhamdulillah... sekarang kita sarapan dulu.

Senin, 21 Desember 2020

HARI IBU 22 Desember 2020

               HARI IBU 22 DESEMBER 2020

        Hari ke dua masa liburan tepat jatuh pada hari ibu. Kubuka sosial media begitu semarak dan hikmad rangkaian ucapan untuk para ibu. Beragam puisi kalimat indah sampai karikatur semua beriring berjajar menyemarakan perhelatan hari ibu di 22 Desember 2020. 
        Sejenak kuhela napas panjang untuk memaknai semua yang sudah kubaca dan kucoba serasikan dengan jejak yang telah kutorehkan disaat ini. Sungguh sesak dalam dadak menyeruak mengingat semuanya. Tak ada nilai yang kubangun dengan melambung serta perjuangan yang bergulung dengan papah. Serasa aku bertanya pada diri apakah yang kubangun untuk tahta singgasana sebagai seorang ibu.
        Lamunanku buyar ketika handphone berbunyi ternyata sibungsu yang sedang menuntut ilmu di luar daerah mengucapkan selamat hari ibu dengan nada memohon maaf dan meminta restu dan doa untuk studynya yang saat ini ia tempuh agar mendapat kemudahan dan apa yang dicita citakannya dimudahkan dan dilancarkan. Tak lama percakapan karena dia akan menuju laboratorium untuk melakukan praktikum.
        Tanpa dimintapun doa itu selalu termohonkan disetiap ibadah baik wajib maupun sunah dan disetiap panjatan doa yang terucap. Barulah perlahan kusadari inilah arti dan makna perjuangan seorang ibu untuk anak anaknya, betapa agung dan mulianya sebuah doa untuk sang buah hati. Setiap ibu selalu berharap yang terbaik untuk buah hatinya karenanya doa tak pernah kering dari sudut bibir dan hatinya.
        Tak urung renungan ini membuahkan bulir hangat mengalir dipipi ternyata hari ini berbeda dengan hari hari kemarin dan kemarinnya lagi. Saat ini anak anak sudah memiliki keluarga sendiri tinggalah sibungsu yang masih menuntut ilmu. Dulu rumah ini ramai oleh mereka yang keluar masuk dengan aktifitas mereka yang bermacam ragam. Saat ini rumah nyaris sepi hanya sesekali datang cucu untuk menginap paling satu atau dua malam saja.
        Kusadari waktu berjalan begitu cepat. Yang terajut belum seberapa untuk mereka, namun aku bersyukur masih diberikan Allah kesempatan untuk dapat melihat mereka tumbuh bersama keluarganya tercinta untuk membangaun sebuah keluarga yang harmonis.
        Mencoba untuk mensyukuri segala yang terjalani sampai saat ini. Berusaha menjaga kesehatan disaat pandemi terus untuk selalu diupayakan. Berpikir positif dan menerima karunia yang Allah limpahkan adalah sebuah keharusan. Untuk itulah kita bisa mempunyai harapan yang lebih baik di waktu mendatang. Aamiin
        

AWAL LIBUR SEMESTER GANJIL 2020

                     Pandemi belum berlalu

        Tidak terasa saat libur semester telah tiba dipenghujung tahun 2020. Keadaan tidak banyak berubah pandemipun belun berlalu bahkan cenderung membangun kecemasan yang makin membumbung. Mulai dari perubahan diberlakukannya perubahan terhadap rapid untuk perjalan yaitu dari rapid antibody menjadi rapid antigen membuat buyar angan angan untuk melakukan perjalanan. Selain itu juga banyaknya informasi yang berseliweran di sosial media tentang vaksin covid 19 yang belum diketahui kejelasannya. Selain itu juga berita tentang keadaan negari ini tak kalah mencengangkan dan membuat miris dan prihatin mulai dari korupsi oleh para menteri hingga tindakan semena mena aparat terhadap anggota FPI. 
        Itulah kegalauan yang sedang terasa berat dalam pikiran dalam menikmati libur semester kali ini. Namun untuk membanguan pikiran yang positif agar daya tahan tubuh bisa terkawal dengan baik maka harus mencoba merenda makna dalam waktu yang telah tersedia untuk mencoba menikmatinya.
        Pagi ini diawali dengan jalan pagi 30 menit dengan protokol covid memutari komplek rumah kami yang dibagian tertentu masih terdapat lahan kosong berupa sawah. Pagi itu sawah baru selesai di panen aroma jerami basah terguyur air hujan semalam sangat khas mengharumkan udara pagi itu. 
        Rasa syukur yang tiada henti menyeruak dalam hati Allah masih memberikan kesempatan menikmati keindahan alam yang nampak anggun dan terbalut kesempurnaan. Dalam perjalanan kembali matahari mulai mengintp dengan menebar merah cantiknya yang sangat memikat mata untuk menikmatinya. Ya Allah anugrahmu begitu sempurna untuk dinikmati dan tentunya disyukuri.
        Dalam perjalanan pulang bertemu dengan beberapa tetangga yang juga melakukan aktifitas yang sama. Sudah cukup lama kami tidak melakukan aktifitas warga seperti arisan warga maupun pengajian rutin warga karena adanya pandemi. Terasa kerinduan untuk bercengkerama dengan para tetangga namun kita selalu dibatasi oleh protokol kesehatan. Inikah yang namanya tatanan kehidupan baru itulah tafsir yang muncul dalam sanubari.
        Sepanjang perjalanan pulang bagai membisu mencari jawaban dari segala rupa kejadian yang terjadi beberapa saat sembari joging ringan ala emak emak yang sudah tidak muda lagi. Seakan kehilangan silaturakhim dengan sesama kehangatan dan keakaraban sirna sudah. Sedih menggelayuti hati ini, terbayang kapankah semua ini akan berlalu. 
        Tak terasa sudah dekat dengan rumah, karena asyiknya meladeni rasa yang terbersit dalam pikiran sampai lupa untuk membeli margerine sebagai olesan untuk membuat roti bakar sebagai teman minum teh manis sembari menunggu keringnya keringat untuk mandi dan bersiap sholat dhuha.