Senin, 17 Agustus 2020

PEMBELAJARAN DARING SEKOLAHKU

 

PEMBELAJARAN DARING SEKOLAHKU

            Memasuki bulan ke enam sejak ditetapkannya negara kita pada status pandemi covid-19. Awalnya  terasa bagai sebuah mimpi buruk atas apa yang terjadi, terlebih dengan apa yang dialami oleh peserta didik. Teringat saat awal sekolah dialihkan belajar di rumah atau yang kita kenal dengan BDR semua mendadak daring dengan tujuan target kurikulum terselesaikan. Namun apa yang terjadi banyak keluhan dari peserta didik bahkan orang tua karena merasa memindahkan sekolah ke dalam rumahnya dengan hanya pemberian tugas secara online. Gaung keluhan itu terdengar seantero negeri bahkan sampai pada pemangku kebijakan pada level tertinggi dalam dunia pendidikan.

            Waktu terus berjalan hingga tibalah tahun ajaran baru ternyata pandemipun belum berakhir namun tahun ajaran baru ditetapkan dalam tatanan new normal dengan tidak merubah kalender pendidikan yang sudah ditentukan. Surat Keputusan Bersama 4  Menteri no 4 tahun 2020 tentang kebijakan pendidikan dimasa pandemi dalam masa darurat penyebaran covid-19 dinyatakan bahwa kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menempatkan kebijakan pembelajaran. Juga dinyatakan pada kurikulum relaksasi belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.

            Berdasar hal tersebut maka pembelajaran daring tetap harus dilanjutkan. Kondisi awal tahun ajaran adalah kondisi yang sangat sulit untuk memulai proses pembelajaran  daring. Hal itu dikarenakan antara guru dan peserta didik belum saling mengenal dan belum pernah terjadi komunikasi. Pembelajaran daring awal ajaran ini sangat rawan dengan konflik mengingat pengalaman daring yang lalu ( mendadak daring ). Oleh karena itu harus dibuat rencana yang sangat matang dengan berdasar pada pengalaman yang lalu maka kita sebut daring saat ini adalah daring yang terencana.

            Kondisi sekolah dengan sosial ekonomi dibawah rata rata pada umumnya membuat perencanaan daring selalu penuh pertimbangan. Agar tidak membebani para orang tua yang tidak sanggup dengan fasilitas maupun  dengan biaya pembelian quota. Maka sekolah memberikan pilihan kepada setiap peserta didik melalui orang tua pada saat pengambilan raport kenaikan kelas. Dibuatlah pemetaan data peserta didik dalam mengikuti pembelajaran diera new normal. Peran wali kelas sangat penting dalam penyusunan data, mereka garda terdepan yang berhadapan langsung dengan orang tua saat pembagian raport.

            Hasil dari pemetaan 70% dari peserta didik menyatakan mengikuti daring dan 30% mengikuti non daring atau kita menyebutnya luring. Sekolah membuat jadwal untuk yang daring masing masing mata pelajaran mendapatkan satu kali kesempatan daring dalam satu minggu dengan muatan Kompetensi Dasar yang berbasis kecakapan hidup. Beberapa materi yang bersifat teoritis untuk sementara tidak kita uraikan dengan detail hanya disampaikan sekedar sebagai jembatan untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Namun sebenarnya nilai terapan dalam kehidupan sehari harilah yang dikupas detail sehingga peserta didik mampu menyelesaikan tugas yang diberikan. Sedangkan untuk yang luring disediakan lembar kerja beserta rangkuman materi yang dapat diambil oleh orang tua setiap satu minggu sekali.

            Pengalaman belajar yang bermakna benar benar mampu menggunggah semangat peserta didik. Observasi lingkungan sekitar dengan membuat data dan menganalisis data adalah merupakan  ranah kompetensi yang cukup tinggi namun pada pembelajaran daring ini sangat digemari peserta didik terbukti dengan tepat waktu mereka mengumpulkan tugasnya. Semua diluar dugaan inilah yang dinamakan makna dibalik pandemi yang memaksa harus melaksanakan pembelajaran dalam jaringan.

            Sudah saatnya meningkatkan ranah kompetensi peserta didik dengan menganalisis tidak hanya berputar pada menyebutkan dan menunjukan. Tentu berteori adalah awal dari sebuah ilmu pengetahuan namun praktek nyata juga sangat diperlukan apalagi jika tepat menyentuh ranah kehidupan sehari hari para peserta didik, meski diawali dari hal yang sederhana yang dapat ditemukan di lingkungan sekitarnya.

            Desain pembelajaran yang menyenangkan pada pembelajaran daring wajib hukumnya. Hal itu dapat kita ciptakan apabila peserta didik merasa tidak  terbebani oleh pembelajaran daring. Maka yang perlu kita hindari adalah tugas yang bersifat teoritis dan sulit serta membutuhkan banyak referensi yang belum tentu dimiliki oleh para peserta didik.   Untuk itu sebuah desain yang detail dan matang sangat diperlukan untuk memunculkan ranah aplikasi dalam setiap konsep pada setiap tujuan pembelajaran. Berikan makna kurikulum relaksasi dengan memberikan tugas pada peserta didik yang bersifat gembira dan memunculkan pemikiran bahwa belajar itu mudah dan menyenangkan. Tinggalkan kesan bahwa belajar tidak harus di sekolah namun belajar dapat dilakukan dimana saja termasuk di rumah. Semoga pandemi segera berlalu dan kembali pada tatanan kehidupan yang baru yang lebih baik.

4 komentar: