Senin, 21 Desember 2020

HARI IBU 22 Desember 2020

               HARI IBU 22 DESEMBER 2020

        Hari ke dua masa liburan tepat jatuh pada hari ibu. Kubuka sosial media begitu semarak dan hikmad rangkaian ucapan untuk para ibu. Beragam puisi kalimat indah sampai karikatur semua beriring berjajar menyemarakan perhelatan hari ibu di 22 Desember 2020. 
        Sejenak kuhela napas panjang untuk memaknai semua yang sudah kubaca dan kucoba serasikan dengan jejak yang telah kutorehkan disaat ini. Sungguh sesak dalam dadak menyeruak mengingat semuanya. Tak ada nilai yang kubangun dengan melambung serta perjuangan yang bergulung dengan papah. Serasa aku bertanya pada diri apakah yang kubangun untuk tahta singgasana sebagai seorang ibu.
        Lamunanku buyar ketika handphone berbunyi ternyata sibungsu yang sedang menuntut ilmu di luar daerah mengucapkan selamat hari ibu dengan nada memohon maaf dan meminta restu dan doa untuk studynya yang saat ini ia tempuh agar mendapat kemudahan dan apa yang dicita citakannya dimudahkan dan dilancarkan. Tak lama percakapan karena dia akan menuju laboratorium untuk melakukan praktikum.
        Tanpa dimintapun doa itu selalu termohonkan disetiap ibadah baik wajib maupun sunah dan disetiap panjatan doa yang terucap. Barulah perlahan kusadari inilah arti dan makna perjuangan seorang ibu untuk anak anaknya, betapa agung dan mulianya sebuah doa untuk sang buah hati. Setiap ibu selalu berharap yang terbaik untuk buah hatinya karenanya doa tak pernah kering dari sudut bibir dan hatinya.
        Tak urung renungan ini membuahkan bulir hangat mengalir dipipi ternyata hari ini berbeda dengan hari hari kemarin dan kemarinnya lagi. Saat ini anak anak sudah memiliki keluarga sendiri tinggalah sibungsu yang masih menuntut ilmu. Dulu rumah ini ramai oleh mereka yang keluar masuk dengan aktifitas mereka yang bermacam ragam. Saat ini rumah nyaris sepi hanya sesekali datang cucu untuk menginap paling satu atau dua malam saja.
        Kusadari waktu berjalan begitu cepat. Yang terajut belum seberapa untuk mereka, namun aku bersyukur masih diberikan Allah kesempatan untuk dapat melihat mereka tumbuh bersama keluarganya tercinta untuk membangaun sebuah keluarga yang harmonis.
        Mencoba untuk mensyukuri segala yang terjalani sampai saat ini. Berusaha menjaga kesehatan disaat pandemi terus untuk selalu diupayakan. Berpikir positif dan menerima karunia yang Allah limpahkan adalah sebuah keharusan. Untuk itulah kita bisa mempunyai harapan yang lebih baik di waktu mendatang. Aamiin
        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar